USAHA LINGKUNGAN MANCAKSA
ULIMA (Usaha Lingkungan Mancaksa) berada di SMP N 16 malang. Sebagai tempat siswa siswi SMP N 16 malang dalam mengenalkan hasil produk karya sendiri ke masyarakat umum.
Jumat, 19 Juni 2020
Rabu, 20 November 2019
Peta Kompetensi Pembelajaran
Pada
pelajaran Bab 1, siswa diharapkan dapat mengapresiasi dan berkreasi
seni
rupa, yaitu:
1. Mengidentikasi kekayaan dan keunikan flora, fauna, dan alam benda,
2. Mendeskripsikan keunikan flora, fauna, dan alam benda indonesia,
3. Mengekspresikan diri melalui gambar flora, fauna, dan alam benda,
4. Mengomunikasikan hasil gambar flora, fauna, dan alam benda secara Lisan.
Alam merupakan sumber belajar yang tidak akan pernah
habis untuk digali.
Keanekaragaman flora dan fauna dapat menjadi sumber
inspirasi dalam
menggambar. Selain flora dan fauna, benda-benda alam juga
dapat dijadikan
sumber inspirasi dalam menggambar. Burung merupakan salah
satu fauna
yang sering digambar dengan menggunakan berbagai macam
teknik dan
bahan. Burung Hong merupakan salah satu contoh fauna yang
sering menjadi
objek batik di pesisir pantai pulau Jawa. Motif burung
Hong ini mendapat
pengaruh dari China. Di bawah ini ada beberapa gambar
burung yang sering
digambar menjadi objek atau motif baik pada ukiran kayu
maupun motif batik
di atas kain. Perhatikan beberapa gambar berikut.
Setelah kalian mengamati gambar di atas, jawablah
beberapa pertanyaan
di bawah ini.
1. Apa perbedaan dua gambar flora diatas?
2. Apa perbedaan dua gambar fauna diatas?
3. Apa perbedaan dua gambar alam benda diatas?
1. Kamu dapat mengamati gambar flora, fauna, dan alam
benda dari sumber lain seperti internet, menonton pertunjukan melalui VCD, dan
sumber belajar lainnya.
2. Kamu dapat mengamati gambar flora, fauna, dan alam
benda yang berkembang di daerahmu, namun juga dapat mengamati gambar flora,
fauna, dan alam benda dari daerah lain.
Tugas
Cermatilah contoh gambar pada halaman 3 dan berikan
pendapatmu.
A. Pengertian Menggambar
Gambar merupakan bahasa yang universal dan dikenal jauh
sebelum manusia mengenal tulisan. Gambar sudah dikenal masyarakat sejak zaman
purba. Pada saat itu, gambar sering dihubungkan dengan aktivitas manusia dan
roh leluhur yang dianggap memberi keberkahan dan perlindungan. Bagi manusia
purba, gambar tidak sekedar sebagai alat komunikasi untuk roh leluhur saja, tetapi
juga memberikan kekuatan dan motivasi untuk dapat bertahan hidup.
Menggambar
tidak hanya melibatkan aktivitas fisik semata tetapi juga mental. Aktivitas fisik
berhubungan dengan keterampilan menggunakan peralatan menggambar sedangkan mental
berhubungan dengan rasa, karsa, dan daya cipta untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Manusia dalam melakukan aktivitas menggambar memerlukan media, alat serta bahan
yang senantiasa berubah sesuai dengan perkembangan zaman. Jika pada zaman purba
manusia menggambar dengan menggunakan bahan yang tersedia di alam maka pada
zaman sekarang peralatan menggambar telah diproduksi oleh pabrik sebagai
komoditas ekonomi. Manusia melalui menggambar dapat menyampaikan gagasan, ide,
serta simbol sebagai salah satu bentuk ekspresi. Jadi menggambar merupakan
salah satu sarana untuk mengekspresikan diri.
B. Objek Menggambar
Menggambar tidak hanya mengandalkan imajinasi tetapi juga
terkadang memerlukan objek. Alam semesta merupakan objek yang tidak akan pernah
habis untuk digambar. Kekayaan flora, fauna, dan alam benda merupakan objek
yang dapat digambar. Keindahan flora, fauna, dan alam benda merupakan sumber
inspirasi dan eksplorasi dalam menggambar.
Penguasaan komposisi penting sebelum melakukan aktivitas
menggambar. Penguasaan ini akan membimbing dan mengarahkan susunan objek dalam
menggambar. Beberapa contoh komposisi dalam menggambar dapat dilihat pada
gambar di samping.
D. Teknik Menggambar
Proses menggambar sebenarnya dapat kamu mulai dengan cara
yang sangat sederhana dan mudah dilakukan. Biasakan sebelum menggambar untuk
membuat sketsa terlebih dahulu agar gambar memiliki komposisi, proporsi, dan
keseimbangan yang baik.
Beberapa tahapan yang harus dilakukan pada saatmenggambar
sebagai berikut.
1) Mengetahui bentuk dasar dari objek yang akan digambar.
2) Mengetahui bagian-bagian dari objek gambar.
3) Menyusun atau menyambung bagian per bagian menjadi gambar
yang utuh.
4) Memberikan dimensi gelap terang baik hitam putih atau
berwarna.
5) Memberi kesan untuk latar belakang.
Pertama kali menggambar sebaiknya tidak perlu tergesagesa
untuk memiliki kemiripan bentuk sesuai dengan objek yang digambar. Kamu harus
berlatih dan sabar sampai me-
nguasai bentuk dasar bagian-bagian dari objek yang
digambar. Mulailah berlatih dari bentuk flora, fauna, dan benda buatan manusia
yang paling sederhana dan bisa digambar.
a.
Teknik
Menggambar Flora
Menggambar flora (tumbuh-tumbuhan) dapat memberikan
pemahaman tentang keanekaragaman, keindahan, dan keunikan objek flora yang ada
di lingkungan sekitar. Flora memiliki banyak jenis dan bentuknya. Bagian-bagian
flora dapat digunakan sebagai objek gambar, misalnya bentuk daun, bunga, dan
buah. Bagian-bagian flora ini dapat digambar secara terpisah atau digabung
menjadi satu rangkaian. Menggambar bunga kamboja dan bunga mawar memiliki teknik
yang berbeda walaupun sama-sama jenis bunga. Perbedaan ini disebabkan
karakteristik kelopak bunga yang berbeda. Perhatikan langkah-langkah menggambar
bunga kamboja di bawah ini.
Minggu, 29 September 2019
GREEN SCHOOL FESTIVAL 2019 ISU AIR DAN LIMBAH CAIR
GREEN SCHOOL FESTIVAL 2019
SMPN 16 MALANG
ISU AIR DAN LIMBAH CAIR
MASALAH
DAN SOLUSI
Masalah : Belum ada penutup pipa di kamar mandi siswa laki-laki
Solusi : Diberi penutup pipa oleh pihak sekolah
agar lebih aman
Lokasi : Kamar mandi siswa laki-laki
Masalah : Beberapa wastafel tidak memiliki kran / kran rusak atau
lepas
Solusi : Diberi kran untuk wastafel yang tidak
memiliki kran
agar siswa dapat menggunakan
wastafel untuk keperluan
seperti mencuci tangan
Masalah : Terdapat sampah di penampungan air wudu
Solusi : Mengadakan kerja bakti untuk
membersihkan
penampungan air wudu agar
air wudu yang ditampung
tidak tersumbat.
Potensi
Potensi : IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) digunakan untuk
pembuangan limbah
Lokasi : Green House
Potensi : Tandon air untuk menampung air hujan
Lokasi
: Di depan ruang guru
Potensi : Kolam Aquaponik untuk penanaman tanaman hidroponik
dan pemeliharaan ikan
Lokasi : Dekat ruang BK dan kelas 9C
Potensi : Biopori digunakan sebagai lubang peresapan dan kompos
Lokasi : Taman di sebelah UKS
Potensi : Talang untuk menyalurkan air hujan
Lokasi : Tempat wudhu
Potensi : Tempat untuk membudidayakan tanaman aquaponik
Lokasi : Dekat lapangan basket
Potensi : Wastafel untuk mencuci tangan para siswa
Lokasi : Hampir diseluruh tempat SMPN 16 MALANG
Potensi
: Tempat wudu untuk wudu para siswa sebelum
melaksanakan sholat
Lokasi : Masjid
Kesimpulan
Berberapa
dari sarana sudah mengandung potensi seperti penampung air wudhu , IPAL , Aquaponik
, dll
Berberapa
juga memiliki masalah seperti wastafel tanpa keran, penutup lubang kamar mandi.
Solusinya
akan ada perbaikan pada sarpras.
Terima Kasih Sahabat
Rabu, 10 April 2019
PROGRAM KOMPOS MANCAKSA
PROGRAM KOMPOS
SMP NEGERI 16
MALANG
( PUBLIC
JUNIOR HIGH SCHOOL 16 MALANG )
SEKOLAH STANDAR NASIONAL/SSN
JL. Teluk Pacitan Arjosari – Malang. Phone (0341)
490441 Fax : ( 0341 ) - 417856
PROGRAM KOMPOS
SMP
NEGERI 16 MALANG
A. Latar Belakang
Sampah merupakan
permasalahan, bukan hanya bagi kota-kota besar di Indonesia tetapi juga di
kota-kota besar di dunia. Sehingga masalah penanganan sampah menjadi sangat
penting, agar sampah tidak menggunung karena timbunan dan menyebabkan banjir,
longsor, dan lain-lain. Apabila dilakukan pengolahan yang tepat terhadap sampah
itu, maka akan menghasilkan suatu produk yang bermanfaat bahkan bernilai jual
tinggi.
Pengolahan sampah
adalah pengumpulan, pengangkutan, pemrosesan, pendaur-ulangan, atau pembuangan
dari material sampah. Kalimat ini biasanya mengacu pada material sampah yang
dihasilkan dari kegiatan manusia, dan biasanya di kelola untuk mengurangi
dampaknya terhadap kesehatan, lingkungan, atau keindahan. Pengolahan sampah
juga dilakukan untuk memulihkan sumber daya alam. Pengelolahan sampah
bisa melibatkan zat padat, cair, gas, atau radio aktif dengan metode dan
keahlian khusus untuk masing-masing jenis zat.
Sampah dilingkungan SMP
Negeri 16 Malang terbagi dalam sampah organik berupa daun-daun, rumput, atau
sisa tanaman dan sampah anorganik yang terbagi dalam sampah kertas dan sampah
plastik pembungkus makanan atau minuman. Sedangkan sampah dari lingkungan
sekolah dapat berupa baterai bekas, daun-daun, rumput, sisa makanan.
B. Tujuan Program
Program ini meliputi
kegiatan pemilahan sampah, yaitu sampah organik diolah menjadi kompos dengan keranjang takara dan Lubang resapan biopori
sebagai media kompos, sedangkan sampah an organik dikumpulkan untuk didaur
ulang menjadi kerajinan tangan atau dijual. Tujuannya untuk mengurangi volume Sampah yang keluar
dari sekolah.
C. Misi dan Visi
Visi :
Menjadikan sekolah yang bersih dan hijau sekaligus sebagai
sekolah percontohan dalam hal pengelolaan sampah.
Misi :
Misi :
1 Memasyarakatkan cara
pandang baru bahwa sampah adalah sumber daya.
2 Menyediakan berbagai
fasilitas pengolahan sampah untuk kepentingan warga sekolah dan umum
masyarakat.
3
Memberikan edukasi kepada warga sekolah tentang berbagai metode pengelolaan
sampah, pentingnya menanam dan sekaligus bahaya penanganan sampah yang tidak
tepat.
D. Proses Pengomposan
Tahapan pengolahan
daun menjadi pupuk kompos :
1.
Mengumpulkan daun yang ada di sekitar halaman.
2.
Membuat bak atau kolam mini untuk tempat daun yang akan
dijadikan kompos.
3.
Menyiram daun-daun yang sudah di letakkan dalam bak mini setiap
hari selama 40 hari sambil dibolak balik memakai cangkul, agar cepat membusuk.
4.
Jika sudah membusuk, menghentikan siraman air.
5.
Memindahkan daun yang sudah membusuk ke tempat lain untuk
didinginkan.
6. Menghaluskan daun dengan menggunakan alat penghancur daun, dan
siap untuk di kemas.
7.
Kompos siap untuk di gunakan.
Cara pembuatan kompos :
Pertama, menyiapkan
sebidang tanah yang berukuran 4 x 2 meter, yang mana bagian bawah di beri
lapisan tanah setebal 20 cm.Kemudian menyiapkan bahan-bahan komposnya yaitu
sampah-sampah dari tumbuhan, daun-daunan, atau sayur-sayuran yang di cacah
pendek-pendek, kemudian masukkan kedalam bak yang sudah disiapkan. Tumpukan
sampah ini cukup 1,5 meter tingginya. Tujuannya untuk menjaga kestabilan suhu
didalam tumpukan sampah tersebut, bila terlalu tinggi suhu didasar akan sangat
panas, sebaliknya jika terlalu rendah panas didalam tumpukan sampah tersebut
akan cepat menghilang, sehingga proses pemasakan kompos akan memakan waktu yang
sangat lama.
Tumpukan sampah tidak
boleh terlalu dipadatkan, bagian atasnya usahakan cembung di tengah dengan
tujuan bila turun hujan tidak sampai tergenang air. Tetapi apabila tidak ada
hujan harus dijaga kelembapannya dengan cara menyiramnya dengan air
agar matangnya kompos bisa serempak.
Setelah enam
hari, kompos harus dibalikkan. Dengan cara pindahkan kompos
tersebut ke tempat yang sudah disediakan di sebelahnya. Dengan cara
demikian maka tumpukan yang tadinya diatas akan berada di bawah, hal ini akan
dilakukan sebanyak enam kali setiap enam hari sekali.
Ciri – ciri kompos yang sudah jadi
Ciri – ciri
kompos yang sudah jadi yaitu bentuk, bau dan warnanya sudah mirip dengan
tanah, hitam kecoklatan, bila diremas terasa rapuh, suhunya sekitar 35
C. Bila sudah memenuhi cirri - ciri tersebut berarti kompos yang
sudah di buat telah jadi dan tumpukan kompos siap dibongkar.
Sebelum kompos
itu digunakan. Kompos harus diangin anginkan terlebih dahulu untuk menurunkan kadar airnya
hingga tinggal 15% dengan cara hamparkan di lantai atau karung alas yang lebar
kemudian dibolak balik seperti menjemur padi. Bila sudah selesai siap untuk
dikemas atau digunakan sendiri sebagai media tanam.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat kompos :
1.
Bahan warna hijau, maksudnya bahan yang banyak mengandung
nitrogen, hijauan dapat diperoleh dari daun-daunan, rumput dari halaman dan
lain sebagainya.
2.
Bahan warna coklat. Maksudnya bahan yang mengandung carbon yang
biasanya berwarna coklat misalnya sekam, jerami, gergajian kayu, daun
kering, potongan kertas dan kardus.
3.
Kelembapan
4.
Udara
E. Peta Konsep
Pembuatan Kompos sederhana
a.
Pemilahan sampah organic dan anorganic.
b. Sampah
organic dari siswa seperti daun, ranting, rumput di kumpulkakan.
c.
Sampah organic di potong potong lalu dimasukkan
dalam bak penampungan dan disiram dengan air/air leri.
d.
Kompos di diamkan membusuk tiap 6 hari di bolak balik
lagi.
e.
Terbentuklah kompos seperti tanah berwarna kecoklatan.
f.
Pendistribusian kompos di lingkungan SMP atau pengepakan.
F. Rencana Program Kegiatan
POKJA Komposting
No
|
Program Komposting
|
Kegiatan
|
1
|
Harian
|
Memilah sampah
|
2
|
Mingguan
|
Mengaduk sampah yang ada di dalam komposter
|
3
|
Bulanan
|
Pembuatan kompos baru
|
4
|
Tahunan
|
Tutup saldo
|
No
|
Uraian program
|
Maksud dan tujuan
|
Realisasi
|
1
|
Pembentukan tim
pokja
|
Membentuk kader
pokja kompos
|
26/01/2019
|
2
|
Merencanakan program
pokja
|
Menyusun program
kegiatan pokja composting
|
27/01/2019
|
3
|
Membuat tempat
composting
|
Menyiapkan lokasi
composting
|
30/01/2019
|
4
|
Pengumpulan sampah
organic dari siswa
|
Mengolah sampah
organic dari siswa
|
31/01/2019
|
5
|
Proses composting
|
-Pembuatan kompos
(Membusukkan sampah organic menjadi
kompos).
|
25/02/2019
|
6
|
Pendistribusian hasil composting
|
Pengepakan
|
28/03/2019
|
7
|
Pendistribusian hasil composting
|
Pengepresan dan pendistribusian
kompos di lingkungan SMP
|
15/05/2019
|
G. Kader
Pokja Kompos
NO
|
NAMA
|
KELAS
|
1.
|
Pasha
Kirana Maheswari
|
7A
|
2.
|
M.Naufal.Dwitama
|
7A
|
3.
|
Amelia
Rahmadhany
|
7A
|
4.
|
Eka Revo
Diandra Apriza
|
7A
|
5.
|
Aisyah
Azzahra
|
7A
|
6.
|
Gaia
Aisha Purnomo
|
7A
|
7.
|
Fara
Aulia Maharani
|
7A
|
8.
|
M.Kamil
Jubair
|
7A
|
9.
|
First
Love Riesta Z.A
|
7B
|
10.
|
Jalalluddin
Firdaussi Aswatama
|
7B
|
11.
|
Anisa
Nur Azizh
|
7B
|
12.
|
Shakira
Syahada R
|
7B
|
13.
|
Bella
Aulia
|
7B
|
14.
|
Sarah
Azizah F
|
7B
|
15.
|
Astrid
Ambar Maharani
|
7B
|
16.
|
Febrian
Abirin Ardevansah
|
7B
|
17.
|
Nafisa
Candra Wijaya
|
7B
|
18.
|
Addiana
Nayla Putri A.
|
7B
|
19.
|
Miftahul
Ulumah W
|
7B
|
20.
|
Laili
Rhamadani
|
7B
|
21.
|
Devinda
Maylani S
|
7B
|
22.
|
Nindya
Candra S
|
7B
|
23.
|
Rionaldo
Satria
|
8C
|
24.
|
Amasya
Putri
|
7C
|
25.
|
Dewi
Rachma Sari
|
7C
|
26.
|
Ananda
Chomsah P.P
|
7D
|
27.
|
Difara
Maulidhia M
|
7D
|
28.
|
Aisyah
Azzahra
|
7D
|
29.
|
Melina
Rere Aurina
|
7D
|
30.
|
Najwa
Khilda Safira
|
7D
|
31.
|
Annisa
Hikmatul Aulia
|
7D
|
32.
|
Gagah
Aulia Wirah Juang
|
7D
|
33.
|
Arya
Adi Wiguna
|
7D
|
34.
|
Okthafiyani
Nur Rahma Dina
|
7D
|
35.
|
Dennis
Panji Satria
|
7D
|
36.
|
Aulia
Salsa Nabila
|
7D
|
37.
|
Shinta
Devi P
|
7D
|
38.
|
M.Syahril.R
|
7D
|
39.
|
Septian
A.Z
|
7E
|
40.
|
Gagah
Febryansah PY
|
7E
|
41.
|
Duta
|
7E
|
42.
|
Kenneth
|
7E
|
43.
|
M.Sahrul
A
|
7E
|
44.
|
M Abdan
Syakur
|
7E
|
45.
|
Fajar
Nur Cahya
|
7F
|
46.
|
Nafila Raafiulina
|
7F
|
47.
|
Fabrina
Marshya W
|
7F
|
48.
|
Sabrina
Wardah A.
|
7G
|
49.
|
Nayla
Maya Selomita
|
7G
|
50.
|
Nabilla
Inggi Julia Putrii
|
7G
|
51.
|
Faqih
Awal Sya'bani
|
7G
|
52.
|
Surya
Ferissa
|
7G
|
53.
|
M.Chairul
Anam Nawawi
|
7G
|
54.
|
Bintang
Adi Pratama
|
7G
|
55.
|
Wisnu
Setya Wardana
|
7G
|
56.
|
M.Alzeno
Reski Sutomo
|
7G
|
57.
|
Arandy
Marvel Ananta
|
7H
|
58.
|
Arum
Rahajeng Cahyani
|
7H
|
59.
|
Syahlia
Rahmanisa Widya Safira
|
7H
|
60.
|
Rahma
Syaisa Kirana
|
7H
|
H. Tugas Piket
Kader Pokja Kompos
1.
Mengontrol dan menyiram tanaman di lingkungan kompos.
2.
Mengaduk kompos di rumah kompos.
3.
Mengontrol ‘lubang barakah’.
I. Dokumentasi kegiatan Pokja Kompos
I. Dokumentasi kegiatan Pokja Kompos
Langganan:
Postingan (Atom)
ULIMA
-
PROGRAM KOMPOS SMP NEGERI 16 MALANG ( PUBLIC JUNIOR HIGH SCHOOL 16 MALANG ) SEKOLAH STANDAR NASIONAL/SSN JL. Tel...